Senin, 18 April 2011

Mengkaji Fenomena Keartisan Indonesia,Terkenal ??? Untuk Apa ??

Mungkin akhir-akhir ini banyak sekali orang-orang yang tiba-tiba mendadak terkenal, bahkan tak sedikit orang lain yang ingin menjadi seperti mereka yang mendadak terkenal. Banyak sekali yang dilakukan oleh mereka yang mendadak terkenal, mulai dari mengunduh video narsisnya ke YouTube, atau bertingkah aneh untuk menarik perhatian orang lain.

Sungguh lucu apabila kita melihat perilaku masyarakat akhir-akhir ini, pencarian ketenaran seolah menjadi prioritas utama dalam hidup di samping hal yang lebih berguna. Virus narsis menyeruak dan merasuki di setiap lini kehidupan masing-masing individu. Yang muda, yang tua, perempuan, laki-laki, bahkan yang banci sekalipun berlomba-lomba mencari ketenaran. Teringat salah satu teman saya, teman sekontrakan, juga tertular virus narsis ini, bahkan pernah saya pergoki dia bertingkah narsis dan aneh di depan kamera laptopnya, sepintas dia tiba-tiba bersikap biasa saat saya masuk ke kamar seakan dia bertingkah biasa saja, padahal saya tahu semuanya. Saya tertawa dalam hati, ternyata tak perlu jauh-jauh melihat SinJo (Shinta – Jojo), Udin (dengan lagu Udin), atau si Norman (dengan lagu Indianya) bertingkah narsis di YouTube, di sekitar saya ternyata banyak yang bertingkah demikian. Setelah saya tanyakan kepada teman saya “ga’ km Upload video narsismu di YouTube?”, sontak dia kaget dan bersikukuh dia tak melakukan apapun, tertawa dalam hati saya semakin keras saja mendengarnya bersikukuh. Mungkin orang-orang di sekitar anda juga melakukan hal tersebut, atau bahkan anda sendiri??. Sangat-sangat lucu. Sejak kasus pertama mendadak terkenal yang dialami sinJo gara-gara mengupload video narsisnya di youTube, sekarang orang-orang berbondong-bondong meniru hal demikian, bertingkah narsis dan dengan bangga mempertontonkan dirinya hanya untuk mendapat sebutan “orang terkenal” meskipun barang seharipun, dan media massa juga ikut sibuk memberitakan HAL YANG TAK PENTING TERSEBUT.
Apabila kita berfikir pragmatis, memang hal ini dan segala pemberitaan yang mengenai hal tersebut tak sedikitpun yang bernilai manfaat, ya,,mungkin hanya sebatas hiburan saja, akan tetapi menurut hemat saya hiburan ini tak menimbulkan manfaat, malah sebaliknya, secara revolusioner hal tersebut akan menciptakan budaya baru di tengah masyarakat, yang menurut hemat saya pula budaya ini juga tidak penting untuk dipelihara di tengah masyrakat yang berbudi luhur layaknya bangsa Indonesia. Sungguh disayangkan apabila budaya asli Indonesia yang penuh dengan unsur kearifan lokal tergantikan dengan budaya narsis mencari ketenaran. Lucu sekali saat melihat orang yang merasa bangga karena dikenal dengan keanehannya. Akan lebih mulia sesorang terkenal dan dikenal karena kearifannya, bukan karena keanehannya.
Saya teringat dengan buku yang saya baca, berjudul “Renungan Suci Bekal Menuju Taqwa, karya dari Imam Al-Muhasibi, terbitan Pustaka Azzam”. Ketenaran dalam Islam merupakan sumber dari fitnah dan riya’, merupakan hal yang sangat dihindari dan harus dihindari oleh kita umat Islam. Coba kita lihat, karena ketenaranlah banyak Ustadz-Ustadz terkenal di media hancur kariernya akibat pemberitaan miring di media massa. Akan tetapi ironisnya bahkan artis-artis kita saat ini malah bangga dengan adanya pemberitaan miring mengenai dirinya, mereka menilai dengan adanya pemberitaan tentang dirinya akan mengangkat popularitasnya. Ironis sekali.
Kembali lagi pada topik sebelumnya. Pemberitaan yang sangat banyak mengenai cerita ketenaran mereka-mereka yang mendadak terkenal seakan menghujani pemikiran masyarakat penikmat televisi saat ini, membuat orang lain terdorong mengikuti jejak mereka, bayangkan saja berapa banyak peningkatan jumlah pengUpload video narsis amatir di Youtube sejak pemberitaan mendadak terkenalnya Shinta Jojo, dan dengan semangatnya media massa meraup keuntungan dengan pemberitaan ini. Tak sadarkah kita kalau kita sedang dimanfaatkan dan dikendalikan pemikiran kita oleh media massa untuk menambah penghasilan mereka yang ada di media massa? Renungkanlah kawan... tak ada gunanya mencari ketenaran, karena TAK ADA YANG DIBERIKAN OLEH KETENARAN SELAIN KEMUDHARATAN. Naudzubillahi min dzalik.
Padahal, masih banyak pemberitaan yang lebih berguna diperbincangkan daripada hal yang tak penting. Seperti acara-acara sosial, dan bernuansa kemanusiaan yang mendidik. Tak sadarkah kita bahwa negara kita tercinta sedang mengalami krisis moral ? renungkanlah.
Bukannya untuk menjelek-jelekkan atau menjustifikasi seseorang, hanya saja saya ingin mengajak kawan sekalian untuk melihat sesuatu dari sudut yang berbeda, yang lebih arif, insyaAllah akan bermanfaat, amin..
0 Komentar di Blogger
Silahkan Berkomentar Melalui Akun Facebook Anda
Silahkan Tinggalkan Komentar Anda

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan berkomentar dengan baik. Bagi komentator anonim harap memberikan nama/nickname sebelum isi komentar. Terima kasih :)