Temukan informasi menarik lainnya di blog ini. Anda akan disuguhi berbagai informasi yang up to date. Selain memuat informasi, anda akan menemukan artikel mengenai fenomena sosial yang terjadi di tengah-tengah masyarakat. Dengan menggunakan bahasa yang komunikatif, semua informasi akan didapatkan dengan mudah. Dengan mencoba mengulas permasalahan dari berbagai sisi, tentunya akan menambah wawasan anda. Selamat Membaca.
Setelah bersabar menunggu, akhirnya Microsoft akan menghentikan dukungannya kepada Windows XP. Sebelumnya Microsoft masih berbaik hati kepada pengguna Windows XP dengan menyediakan beberapa update yang katanya "terakhir kalinya", namun pada akhirnya Microsoft memutuskan untuk tidak lagi menyediakan dan memberi dukungan terhadap sistem operasi yang menurut banyak orang sangat powerfull......
"Akhirnya, industri perfilman semakin meningkat saja. Setelah sekian lama industri film Indonesia mengobral film pembodohan seperti film horror yang dibumbui adegan syur dan semi porno, kini MD Entertainment memberikan angin segar bagi bagi pecita film Indonesia...
Disini saya akan mencoba
mengkaji fenomena kerusuhan akibat dari tindakan radikal kaum agama mayoritas
kita. Jujur sebenarnya saya sendiri adalah muslim. Yang mungkin saja hanya
Islam KTP saja, saya akui bahwa saya mengakui keberadaan Tuhan serta
keberadaanNYA yang “MAHA” apapun, namun di sisi lain saya tak akan munafik
bahwa banyak sekali tindakan dosa yang saya lakukan melenceng jauh dari
kepercayaan saya terhadap Tuhan. Astaghfirullah Hal Adziim.
Awalnya saya merasa tak pantas
untuk mengkaji fenomena kerusuhan akibat dari tindakan radikal kaum muslim,
karena dengan mengkajinya samalah artinya saya mengorek-ngorek kesalahan orang
dan seakan-akan “sok suci” dengan menyalahkan keburukan orang tanpa tahu bahwa
siapa tahu dosa yang kita lakukan ternyata lebih jauh besar daripada mereka
yang kita anggap teroris yang “sangat berdosa”.
Akan tetapi saya di sadarkan
oleh beberapa kutipan yang saya dapatkan dari buku novel “Negeri 5 Menara” karya
A. Fuadi.
“Akhi, sekarang semakin banyak
orang menjadi tak acuh terhadap kebobrokan yang terjadi di sekitar mereka.
............ penyimpangan harus di luruskan, itulah inti dari qulil haqqa walau
kaana murran, katakanlah kebenaran walau itu pahit”.
Akhirnya sayapun memberanikan
diri untuk mengakji sedikit fenomena kebobrokan dan penyimpangan yang dilakukan
mereka “yang merasa benar”, tentunya dari sudut sosiologis, terutama Sosiologi
Agama yang saya dapatkan dari kuliah di kampus. (terima kasih Bapak Harun Al
Rasyid atas ilmuya di kuliah).
Langsung saja, sebenarnya apa
sih yang mereka harapkan sehingga dengan teganya mereka melukai orang-orang
“yang juga tak bersalah” untuk memuaskan hasratnya ?. saya sendiri sebenarnya
bingung untuk menjawab pertanyaan seperti di atas. Bagaimana mungkin muslim –
yang dalam ajaran Islam sangat mengutamakan kasih sayang – dengan teganya
menggunakan cara tak manusiawi dalam berdakwah. Alih-alih mereka mengklaim
kafir orang yang mereka jadikan sasaran sehingga mereka merasa halal untuk
menghabisi mereka dengan cara membunuh. Kafir?? Sebenarnya siapa yang berhak
mencap seseorang sebagai kafir? Apakah manusia seperti kita (yang punya banyak
dosa) berhak? Apakah kita sudah merasa sangat suci dan dengan gampangnya mencap
kafir orang sesuka kita?. Itulah gunanya introspeksi diri kawan.
Apakah kita lupa bahwa Nabi
Muhammad SAW telah bersabda bahwa mengkafirkan sahabat sesama muslim adalah
dosa besar, bahkan mereka yang mencap kafir-lah yang sebenarnya telah menjadi
kafir. Memang benar ramalan Nabi Muhammad SAW bahwasanya kelak umat Islam akan
menghalalkan yang haram dan mengharamkan yang halal. Semuanya serba terbalik.
Cobalah renungkan kejadian bom
Bali yang menewaskan ribuan orang. Dan bagi anda yang mempunyai anak bayi, atau
adik yang masih bayi, tak berdaya, tak berdosa, cobalah anda bayangkan
bagaimana anak atau adik anda tertawa, tiba-tiba saja bom meluluh lantakkan
tubuh bayi itu. Dan hal itulah yang dilakukan mereka – pem bom – yang merasa
benar dan telah melakukan jihad di jalan Allah. Cobalah anda searching di
google siapa saja dan ada berapa balita
yang menjadi korban tewas bom Bali. Bayangkanlah adik anda atau anak anda yang
masih bayi tersebut, tegakah anda? Benarkah yang dilakukan mereka ?. pernahkah
mereka peduli dalam membedakan manakah yang pantas untuk dihabisi, apakah bayi
yang suci tak berdosa pantas dijadikan korban ?.
Mereka mungkin berfikir bahwa di
Bali adalah tempatnya orang yang non muslim, tapi hal tersebut juga tak menutup
kemungkinan kalau di Bali juga ada muslim. Pikiran jahat seperti apakah yang
menggrogoti nilai kemanusiaan mereka sampai di bawah kritis seperti ini.
Dalam kuliah yang saya dapatkan
di Sosiologi Agama, bahwa di sini dibahas bagaimana Agama memberikan pengaruh
yang kuat terhadap tatanan sosial masyarakat, baik dalam tingkat terkecil
seperti interaksi, ideologi, pemikiran, tingkah laku, hingga bentuk kenegaraan.
Seperti yang dilihat, fenomena kerusuhan dengan latar agama dan unsur SARA juga
merupakan pengaruh dari agama itu sendiri. Awalnya saya tidak percaya dan
bahkan menolak teori Max Weber yang mengatakan bahwa agama adalah candu
masyarakat. Max Weber mengatakan demikian karena agama (protestan) pada masa
hidupnya dijadikan alat untuk membuat kaum proletar (buruh) untuk bekerja keras
meskipun dengan gaji yang sangat minim dengan alasan sabar, dan sikap sabar
akan diganjar kebahagiaan di akhirat nantinya. Mungkin saja hal inilah yang
terjadi di masa ini, bayangkan saja bagaimana mungkin seorang manusia
kehilangan rasa kemanusiaannya kalau bukan karena sesuatu hal besar yang dapat
merubah 180 derajat eksistensinya sebagai manusia yang manusiawi. Bisa saja
agama Islam dijadikan alat bagi mereka yang mempunyai maksud tertentu untuk
menghipnotis dan men-CANDU-i anggotanya
untuk melakukan apapun (meskipun kotor) dengan alasan fi sabilillah, syahid dan
sebagainya dan dengan iming-iming kehidupan surga di akhirat kelak. Sungguh
saya harus merenungkan kembali penolakan saya terhadap teori Max Weber.
Bukannya tidak mempercayai agama layaknya Max Weber – saya percaya sekali
bahkan sangat mengagumi kebesara agama Islam dengan segenap hati saya – namun
yang saya sayangkan adalah bagaimana bisa seseorang dengan teganya menggunakan
agama yang sifatnya suci untuk mendoktrin seseorang agar patuh dan rela
melakukan hal kotor demi tercapainya
nafsu hitamnya sendiri. Sungguh hal yang sangat biadab menurut saya
(maaf agak kasar).
Maka dari sebab itulah, kita
dituntut agar selalu berhati-hati. Banyak sekali orang yang mencari mangsa agar
bisa masuk ke dalam anggota perkumpulan agama yang radikal ini. Bisa saja orang
terdekat, keluarga, atau sahabat kita. Bukannya mengajari untuk selalu curiga,
namun saya menghimbau agar anda tidak terlalu menaruh kapercayaan yang
berlebihan kepada orang lain, maaf, bukannya sok mengajari, saya pun menyadari
bahwa hal ini adalah hak anda untuk percaya kepada siapapun, namun saran saya
agar kita selalu berdoa kepada sang “MAHA ESA” agar diajauhkan dari masalah,
serta dari orang-orang yang sekiranya dapat menjerumuskan kita kepada lembah kenistaan,
amin ya rabbal ‘alamiin.
Kita
tahu bahwa agama kita adalah agama yang unggul dari apapun, namun marilah kita
syukuri keunggulan tersebut dengan selalu mohon ampun, dan dengan toleransi
terhadap agama lain. Tidak perlu kita menunjukkan keunggulan agama kita secara
berlebihan kepada agama lain karena memang agama kitalah yang unggul, cukup
kita saja yang memaknai dengan segenap hati kita. Karena tak dapat kita
pungkiri bahwa kita semua berbeda, beragam, dan majemuk, maka dari itulah kembangkanlah
sikap toleransi, karena sesungguhnya perbedaan adalah keindahan yang sengaja
Allah ciptakan di muka bumi untuk kita semua nikmati dan maknai. Laki-laki –
perempuan, kaya – miskin, bagus – jelek, apapun perbedannya namun tetaplah
lakukan yang terbaik bagi kita dan orang lain. :)